BANNER IKLAN ANDA
Advertise
Advertise
Advertise
Advertise
Selamat Datang Di Aliansi Jurnalis Alumni Timur Tengah - Kontak Kami Di 081615637798 - Terimakasih Atas Kunjungan Anda - نحن بحاجة إلى الجهات المانحة لمعالجة وتطوير صحفي الإسلامية--الاتصال بنا على 081615637798 -- We need donors for the treatment and the development of an Islamic journalist -- شكرا لزيارتكم-

Selasa, 17 November 2015

Pembantaian Atas Nama Agama Adalah Keyersesatan

Salam Damai. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.    Kekerasan dan pembantaian atas nama Agama,  politik, Ras, Bangsa, atau apapun bentuknya adalah perbuatan yang sangat terkutuk. Tuhan maha rahman dan Rahim, dan Tuhan tidak akan menerima orang-orang yang melakukan tindakan kekerasan pada lainya. Kejadian Paris dengan korban 153, dan lebanon 143, menjadi bahan renungan bahwa tidak satupun agama agama di du ia mensahkan perbuatan yang sangat tidak terpuji tersebut.  Dunia dan kerukunan umat bergama telah melakukan opsi anti kekerasa. (Muhammad Solihin/redaksi)

Selasa, 20 Oktober 2015

SALAM

Salam, adalah ungkapan khas yang sederhana tetapi memuat makna yang agung. Dimana salam adalah uluran tangan dan upaya penyatuan hati bahwa antara keduanya ada persaudaraan dan ada ikatan dalam kebaikan.  Antara penyalam dan penerima salam adalah dua orang yang memiliki hubungan baik. Atau memperbaiki hubungan aupaya menjadi lebih baik. Tidak salah, jika bangsa kita terkenal dengan santunya sebab mudahmemberi salam dan lekat debgan budaya santun. Amien.

Rabu, 14 Agustus 2013

Anak Tiri Disiksa Sampai Babak Belur


 

LAMPUNG TIMUR. (10/08/13) Zaenal 7 tahun dan adiknya tiara 4 tahun mengalami luka memar di sekujur tubuhnya. Luka-luka tersebut meninggalkan bekas permanen. Diduga akibat dianiaya oleh Ibu tirinya (Mama Septi). Bekas-bekas luka Tiara (4) memang sangat menyedihkan, siku tangan dan tulang hidungnya nyaris patah.
Bibir dan Mulutnya bagian kanan maupun kiri terdapat bekas lika sobekan, “Mama Septi Lebarin mulut Tiara” demikian tutur Tiara pada Wartawan. Pada jidat Tiara juga terdapat bekas luka sobekan panjang adan lebar, sambil menunjuk ke bagian lukanya Tiara bertutur ” Mama Septi tusuk Tiara pakai pisau.” Sedangkan sekujur tubuh bagian depan dan belakang juga terdapat luka bekas di seterika, bekas cubitan dan sobekan-sobekan cukup besar akibat siksaan. Yang lebih memprihatinkan ada luka dibagian pantat dan dubur yang mengoreng, “Tiara ditusuk mama septi dengan kayu om” demikian tutur Tiara sambil mengatakan kalau dia tidak mau lagi ikut mama septi dan ayahnya. Siksaan pada Tiara juga masih berlanjut, giginya nyaris habis karena rontok hingga ke akar, “Tiara di jotos sama mama Septi sampai rontok giginya. Kepala Tiara juga di siram air panas, banyak rambut septi rontok.” Demikian tututur balita polos yang masih lucu-lucunya itu.
Kakaknya Zaenal (7tahun) juga mengalami memar di sekujur tubuh dan di mulut. Ia merasa susah membedakan mana makanan yang manis dan asin, “Zaenal lidahnya di setelika sama Mama Septi om.” Tuturnya. Zaenal Juga menyatakan kalau Kakaknya yang duduk di bangku SMP sudah Kabur lebih dulu dan sampai saat ini tidak diketahui keberadaanya.
Menurut Surahno (warga raman utara) Lampung Timur, dua balita tersebut adalah anak dari kerabatnya. “Dia itu cucu dari adik istri Mbak Jah istri saya. Sudah dua bulan ini dua anak itu saya rawat dan saya bawa ke dokrter untuk diobati. Zaenal juga sudah saya daftarkan sekolah SD di Rantau Fajar. Ibu kandung mereka sekarang masih bekerja di Jakarta dan menitipkan pada saya.
Ketika Ditanya tentang tinggal bersama Surahno (engkong) ia merasa senang dan ingin tinggal disana. Ia tidak mau kembali pada ayah dan Ibu tirinya. Ketika ditanya tentang ayah dan ibu tirinya ia bilang kalau keduanya sudah kabur. dan ia menyebut-nyebut kangen sama mama kandungnya.
Menurut Surahno, hingga saat ini belum ada Komnas Perlindungan Anak ataupun Polisi yang menangani kasus ini. (Solihin)

Sabtu, 30 Juni 2012




Anggaran Jambore Pertanian Di Metro Tidak Jelas.


Lampung-Metro- Jambore (temu teknis dan festival pertanian) Ri 2012  yang berlangsung di Metro Lampung dari  tanggal 28 dan ditutup  tanggal 30/6/12 didominasi oleh kaum tua. Hal itu dapat dilihat dari jumlah peserta yang hadir, ada  4000 lebih peserta jambore dan sebagian besar dari mereka adalah kaum tua yang sebenarnya sudah tidak produktif lagi sebagai penyuluh . Dan perwakilan (peserta utusan) jumlahnya juga tidak rata, ada berbeda jumlah antara wakil dari satu daerah dengan daerah lainya, dan nampak perwakilan dari Lampung yang mendominasi.

Acara jambore yang ditutup langsung oleh menteri Pertanian RI dan berskala nasional tersebut  juga nampak kurang banyak bermanfaat sebab, stand yang ada di lapangan 16C Mulyojati Metro Barat tersebut banyak ditempati promosi produk lokal  lampung. Dan seharusnya stand tersebut digunakan untuk para penyuluh yang memang memiliki kemampuan untuk mensosialisasikan temuanya kepada peserta lain akan tetapi malah dipakai untuk stand jualan.

Minimnya tempat seminar dan jauhnya pemondokan membuat sebagian besar peserta harus naik ojek karena terbatasnya angkutan yang disediakan oleh panitia. Dan panitia memang tidak menyediakan angkutan khusus untuk mereka yang tinggal agak jauh dari lokasi jambore. Namun demikian hal itu menambah imkan warga setempat karena ada sambilan ngojek dan mendapat penghasilan lumayan, “Demikian tutur Hendra, salah seorang warga yang ikut ngojek dan mangkal di sebelah media center.”

Acara yang disinyalir  menghabiskan uang meliaran tersebut tidak jelas berapa angka anggaran yang sebenarnya dikeluarkan, karena para  panitia nampak melempar jawaban kepada yang lainya. Dari daerah suruh tanya ke Provinsi dan dari Provinsi suruh tanya ke Panitia Pusat (Jakarta) dan dari pusat suruh tanya lagi ke lainya. Dari semua Panitia  termasuk panitia pusat Jakarta juga terkesan menutupi jumlah anggaran sebenarnya acara tersebut dan namapak cuci tangan. Bahkan untuk media juga tidak ada alokasi dana khusus karena pemerintah kota Metro juga tidak menyediakan anggaran untuk media dan dari pusat hanya ikat kontrak denga 4 media.  “Fitter “ Selaku Sekda Kota Metro dan penanggung  jawab acara dari Pemkot Metro mengatakan, “ kalau acara ini kita  tidak keluarkan dana semua dari pusat termasuk dana untuk awak media kita juga tidak anggarkan. Dan itu salah bila ada yang bilang  kalau kami kontrak dengan media, dan kami inikan cuman ketempatan saja.(Sol)