LAMPUNG
TIMUR. (10/08/13) Zaenal 7 tahun dan adiknya tiara 4 tahun mengalami
luka memar di sekujur tubuhnya. Luka-luka tersebut meninggalkan bekas
permanen. Diduga akibat dianiaya oleh Ibu tirinya (Mama Septi). Bekas-bekas luka Tiara (4) memang sangat menyedihkan, siku tangan dan tulang hidungnya nyaris patah.
Bibir
dan Mulutnya bagian kanan maupun kiri terdapat bekas lika sobekan,
“Mama Septi Lebarin mulut Tiara” demikian tutur Tiara pada Wartawan.
Pada jidat Tiara juga terdapat bekas luka sobekan panjang adan lebar,
sambil menunjuk ke bagian lukanya Tiara bertutur ” Mama Septi tusuk
Tiara pakai pisau.” Sedangkan sekujur tubuh bagian depan dan belakang
juga terdapat luka bekas di seterika, bekas cubitan dan sobekan-sobekan
cukup besar akibat siksaan. Yang lebih memprihatinkan ada luka dibagian
pantat dan dubur yang mengoreng, “Tiara ditusuk mama septi dengan kayu
om” demikian tutur Tiara sambil mengatakan kalau dia tidak mau lagi ikut
mama septi dan ayahnya. Siksaan pada Tiara juga masih berlanjut,
giginya nyaris habis karena rontok hingga ke akar, “Tiara di jotos sama mama Septi sampai rontok giginya. Kepala Tiara juga di siram air panas, banyak rambut septi rontok.” Demikian tututur balita polos yang masih lucu-lucunya itu.
Kakaknya
Zaenal (7tahun) juga mengalami memar di sekujur tubuh dan di mulut. Ia
merasa susah membedakan mana makanan yang manis dan asin, “Zaenal
lidahnya di setelika sama Mama Septi om.” Tuturnya. Zaenal Juga
menyatakan kalau Kakaknya yang duduk di bangku SMP sudah Kabur lebih
dulu dan sampai saat ini tidak diketahui keberadaanya.
Menurut
Surahno (warga raman utara) Lampung Timur, dua balita tersebut adalah
anak dari kerabatnya. “Dia itu cucu dari adik istri Mbak Jah istri saya.
Sudah dua bulan ini dua anak itu saya rawat dan saya bawa ke dokrter
untuk diobati. Zaenal juga
sudah saya daftarkan sekolah SD di Rantau Fajar. Ibu kandung mereka
sekarang masih bekerja di Jakarta dan menitipkan pada saya.
Ketika
Ditanya tentang tinggal bersama Surahno (engkong) ia merasa senang dan
ingin tinggal disana. Ia tidak mau kembali pada ayah dan Ibu tirinya.
Ketika ditanya tentang ayah dan ibu tirinya ia bilang kalau keduanya
sudah kabur. dan ia menyebut-nyebut kangen sama mama kandungnya.
Menurut Surahno, hingga saat ini belum ada Komnas Perlindungan Anak ataupun Polisi yang menangani kasus ini. (Solihin)