BANNER IKLAN ANDA
Advertise
Advertise
Advertise
Advertise
Selamat Datang Di Aliansi Jurnalis Alumni Timur Tengah - Kontak Kami Di 081615637798 - Terimakasih Atas Kunjungan Anda - نحن بحاجة إلى الجهات المانحة لمعالجة وتطوير صحفي الإسلامية--الاتصال بنا على 081615637798 -- We need donors for the treatment and the development of an Islamic journalist -- شكرا لزيارتكم-

Sabtu, 30 Juni 2012




Anggaran Jambore Pertanian Di Metro Tidak Jelas.


Lampung-Metro- Jambore (temu teknis dan festival pertanian) Ri 2012  yang berlangsung di Metro Lampung dari  tanggal 28 dan ditutup  tanggal 30/6/12 didominasi oleh kaum tua. Hal itu dapat dilihat dari jumlah peserta yang hadir, ada  4000 lebih peserta jambore dan sebagian besar dari mereka adalah kaum tua yang sebenarnya sudah tidak produktif lagi sebagai penyuluh . Dan perwakilan (peserta utusan) jumlahnya juga tidak rata, ada berbeda jumlah antara wakil dari satu daerah dengan daerah lainya, dan nampak perwakilan dari Lampung yang mendominasi.

Acara jambore yang ditutup langsung oleh menteri Pertanian RI dan berskala nasional tersebut  juga nampak kurang banyak bermanfaat sebab, stand yang ada di lapangan 16C Mulyojati Metro Barat tersebut banyak ditempati promosi produk lokal  lampung. Dan seharusnya stand tersebut digunakan untuk para penyuluh yang memang memiliki kemampuan untuk mensosialisasikan temuanya kepada peserta lain akan tetapi malah dipakai untuk stand jualan.

Minimnya tempat seminar dan jauhnya pemondokan membuat sebagian besar peserta harus naik ojek karena terbatasnya angkutan yang disediakan oleh panitia. Dan panitia memang tidak menyediakan angkutan khusus untuk mereka yang tinggal agak jauh dari lokasi jambore. Namun demikian hal itu menambah imkan warga setempat karena ada sambilan ngojek dan mendapat penghasilan lumayan, “Demikian tutur Hendra, salah seorang warga yang ikut ngojek dan mangkal di sebelah media center.”

Acara yang disinyalir  menghabiskan uang meliaran tersebut tidak jelas berapa angka anggaran yang sebenarnya dikeluarkan, karena para  panitia nampak melempar jawaban kepada yang lainya. Dari daerah suruh tanya ke Provinsi dan dari Provinsi suruh tanya ke Panitia Pusat (Jakarta) dan dari pusat suruh tanya lagi ke lainya. Dari semua Panitia  termasuk panitia pusat Jakarta juga terkesan menutupi jumlah anggaran sebenarnya acara tersebut dan namapak cuci tangan. Bahkan untuk media juga tidak ada alokasi dana khusus karena pemerintah kota Metro juga tidak menyediakan anggaran untuk media dan dari pusat hanya ikat kontrak denga 4 media.  “Fitter “ Selaku Sekda Kota Metro dan penanggung  jawab acara dari Pemkot Metro mengatakan, “ kalau acara ini kita  tidak keluarkan dana semua dari pusat termasuk dana untuk awak media kita juga tidak anggarkan. Dan itu salah bila ada yang bilang  kalau kami kontrak dengan media, dan kami inikan cuman ketempatan saja.(Sol)

Kamis, 28 Juni 2012

                                                  Griya baca Community Nurul Huda


Lampung. Griya baca Community Nurul Huda yang terletak di jl.R.suprapto Metro Selatan dan bersebelahan dengan masjid Nurul Huda milik bpk fauziy cukup diminati warga sekitar. Meskipun hanya memiliki ruangan yang cukup sempit rumah baca itu setidaknya secara rutin dikunjungi 10 samai 20 warga yang sebagian besar adalah anak-anak. Mereka aktif sejak awal mengunjungi rumah baca ini. Disana ada sekitar limaratusan buku pelajaran dan bacaan. Wahid Putra sebagai penunggu rumah baca tersebut mengatakan pada Edu Media, “Kami berharap pemerintah kota Metro bisa memasok buku-buku yang banyak buat rumah baca di Metro dan disini khususnya! Disini masyarakat selalu menanyakan ada buku baru enggak!” Demikian tutur wahid Putra yang juga mahasiswa STO Metro jurusan Penjas semester 3. Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa “didirikanya rumah baca ini bertujuan untuk memberikan kepada anak- anak stigma positif budaya membaca berbagai buku agar mereka belajar lebih cerdas dan mengerti melalui dunia baca. (sol)